DAPATKAN DUIT DARI FACEBOOK DAN TWITTER

DAFTAR ISI BLOG

16 Jul 2012

Kiat lolos tes wawancara kerja


Kiat lolos tes wawancara kerja
Anda adalah pencari kerja yang selalu gagal atau bahkan berkali-kali gagal setelah proses wawancara kerja? Jangan takut dan jangan bersedih apalagi sampai berkecil hati karena bukan hanya anda saja yang gagal ketika proses wawancara kerja, ada ribuan bahkan jutaan orang lainnya gagal pada step wawancara kerja ini jadi anda harus tetap berpikir positif untuk terus maju. Ketika kita melakukan wawancara kerja atau job interview biasanya perusahaan akan mencari sebaik-baiknya dan seyakin-yakinnya bahwa anda adalah orang yang memang mereka butuhkan untuk mengisi jabatan/posisi yang mungkin sedang lowong tersebut. Jadi point utama dari wawancara kerja sebenarnya adalah anda harus bisa meyakinkan perusahaan tersebut seyakin-yakinnya tidak kurang tidak lebih.

Sebenarnya proses job interview ini gampang-gampang-susah karena pada saat job interview ini kita melakukan proses “JUAL DIRI” dan “NEGOSIASI“. Jual diri? maaf pak saya bukan pelacur! bukan jual diri yang seperti itu maksud saya. Maksudnya jual diri dalam wawancara kerja yaitu anda harus menjual skill atau kemampuan anda yang kiranya akan dibutuhkan untuk posisi yang tersedia. Anda harus bisa meyakinkan pewawancara anda bahwa anda adalah orang yang mereka butuhkan!. Soal negosiasi disini adalah soal pertanyaan berapa anda ingin digaji. Hati-hati menjawab pertanyaan ini karena pada pertanyaan inilah satu-satunya kesempatan anda mematok harga yang pantas untuk skill/kemampuan anda, jangan terlalu rendah dan jangan terlalu tinggi karena anda mungkin akan menyesal seumur hidup.
Banyak orang merasa cemas ketika akan menjalani wawancara kerja. Memang, sebelum
dan saat menjalaninya lazim ada tingkat kecemasan yang menganggu. Tentu saja,
tingkatan itu berbeda pada setiap orang. Ada orang yang bisa mengendalikan
kecemasannya, ada yang terjebak bahkan gugup tak bisa apa-apa. Anda bagaimana?
Jika Anda merasakan kecemasan luar biasa sehingga tak bisa menunjukkan kemampuan
terbaik saal wawancara, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar bisa
tenang atau setidaknya tak terlampau tegang. Berkurangnya ketegangan bisa
membantu mendapatkan percaya diri yang lebih tinggi.
Banyak Berlatih. Suasana asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda
kurangi jika Anda berlatih wawancara sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda jalani membuat Anda lebih siap dan semakin tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu. Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain kali bisa dihindari atau malah kelebihan yang bisa ditingkatkan.
Melakukan Banyak Persiapan. Persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum menjalani
interviuw kerja. Persiapan yang dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan, serta
penampilan Anda. Semakin baik Anda mempersiapkan diri semakin besar pula kemungkinan
Anda bisa menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan pewawancara dengan keyakinan
penuh.
Bagian awal dari wawancara merupakan saat yang penting. Jika Anda pada bagian tersebut
sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan keyakinan tinggi, rasa percaya diri Anda
juga akan semakin meningkat. Sebaliknya. jika di bagian awal wawancara kerja Anda sudah
merasa serba salah dan cemas, semakin lama semakin sulit Anda menjawab pertanyaan
pertanyaan selanjutnya dengan baik.
Saat melakukan persiapkan, yakinkan diri tentang tiga hal:
1. Anda bisa melakukan pekerjaan tersebut;
2. Anda bisa menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang akan diberikan, dan;
3. Anda bisa melakukan semuanya dengan baik.
Jangan berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan
yang sedang berusaha Anda dapatkan ini merupakan yang terbaik dan kesempatan hanya
datang sekali, tingkat kecemasan yang dirasakan justru akan meningkat. Tak perlu memberikan penilaian yang berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut.
Anda belum tentu akan menyukai pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain itu,
kesempatan yang lebih baik bisa saja datang kepada Anda di lain waktu. Jadi, lebih baik
bersikap tenang dan santai.
Tak perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban yang sempuma
saja tentu sudah membuat seseorang “pusing”, belum lagi jika Anda berusaha mendapatkan
jawaban tersebut secara spontan saat pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru akan
meningkatkan kecemasan Anda. Padahal, apa yang menurut Anda sempurna belum tentu
dianggap seperti itu oleh si pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin
penting yang ingin Anda sampaikan.
Jangan rendah diri. Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat pikiran-pikiran rendah diri
memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti “saya tak cukup pintar” atau “saya kalah hebat dibandingkan kandidat yang lain”. Akan lebih baik apabila Anda memusatkan perhatian pada kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Jangan memenuhi pikiran Anda dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa diubah. Nah, kini Anda telah siap, kan?
Mungkin sebagian orang menganggap bahwa wawancara kerja merupakan sesuatu yang gampang. Akan tetapi walaupun memiliki persyaratan yang cukup memadai atau bahkan di atas rata-rata, sebagian orang tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang diincarannya karena gagal dalam sesi wawancara. Oleh sebab itu anda perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi wawancara kerja.


Berikut ini beberapa tips untuk lolos wawancara kerja:


“APA KELEBIHAN UTAMA ANDA???”



Pilih potensi anda yang berhubungan dengan bidang pekerjaan yang anda lamar. Hindari respon yang bersifat umum seperti pengakuan bahwa anda adalah pekerja keras. Lebih baik, berikan respon misalnya, "Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum semua pekerjaan di kantor selesai."



“APA KEKURANGAN ANDA YANG PALING UTAMA???”



Jangan katakan bahwa anda adalah seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa anda sombong). Lebih baik, jujur saja dan sebutkan kelemahan yang nyata. Misalnya, anda tidak pandai berhitung di luar kepala, dan karenanya anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi, kemudian, segera imbangi dengan kelebihan anda.



“BERAPA GAJI YANG ANDA MAU???”


Sebutkan besaran gaji yang wajar. Lihat mata pewawancara, sebutkan angkanya, dan berhentilah berbicara. Jangan berbohong tentang gaji yang anda terima di kantor sebelumnya, bila anda sudah bekerja. Bila anda merasa bahwa gaji anda di kantor yang sekarang terlalu kecil, berikan penjelasan yang tepat.

“DIMANA ANDA MELIHAT POSISI ANDA LIMA TAHUN KE DEPAN???”


Gambarkan posisi yang cukup wajar. Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang anda lamar saat ini. Jangan sertakan impian atau cita-cita yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan yang anda lamar, misalnya, ingin jadi bintang sinetron atau jadi penulis. Anda akan kelihatan tidak fokus.



“MENGAPA ANDA MENINGGALKAN PEKERJAAN LAMA ANDA???”


Hindari mengemukakan hal yang negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat 'positif', misalnya bahwa anda tidak melihat ada 'ruang' di mana anda bisa berkembang. Lalu, jelaskan mengapa anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi kesempatan yang lebih baik.


“ADAKAH CONTOH KEGAGALAN ANDA???”

Ungkapkan kegagalan yang pernah anda alami, tapi yang sudah ada solusinya. Supaya, pewawancara tahu bahwa anda punya usaha untuk mengatasi masalah.


“APAKAH ANDA PUNYA PERTANYAAN???”



Berikan paling sedikit dua pertanyaan yang berhubungan eat pada kantor baru ini. Misalnya, anda mengajukan pertanyaan apakah kantor ini sudah punya website. Atau, bisa juga anda mempertanyakan kehadiran CEO yang anda tahu baru saja diangkat, apakah membuat kinerja perusahaan semakin baik, dan semacamnya. Hindari pertanyaan yang menyangkut kepentingan anda sendiri, misalnya, apakah karir anda akan berkembang di sana.

Yang menjadikan seseorang sukses menggapai cita-citanya ialah tampil beda dan memiliki keunggulan komperatif. Beberapa trik atau strategi perlu disiapkan agar anda sukses melewati tahapan untuk mengejar karier yang anda idamkan.

Tips Menghadapi Wawancara Kerja 



Buat kamu yang lagi rajin ngelamar pekerjaan, panggilan wawancara adalah saat yang ditunggu-tunggu. Siaga selalu menunggu handphone berbunyi berharap dari perusahaan yang di lamar. Bagi kamu yang baru-baru lulus kuliah or skull mungkin agak grogi yah, bingung, gimana nanti, harus ngomong apa?, pakaiannya apa biar ketrima gicuu..

Oke , sebagai seorang yang lumayan berpengalaman di bidang recruitmen, aku mao bagi-bagi tips biar wawancaranya nanti nggak buat kamu kalah sebelum berperang.
 
1. Persiapkan diri, tenangkan hati, dan tentunya berdoa. Jangan lupa cari tahu tentang informasi perusahaan yang akan kamu datangi. Jauh hari sebelumnya tentu kamu sudah latihan psikotes kan? kalo belum belajar sedikit deh biar nggak kaget nantinya.

2. Perhatikan penampilanmu. Buat yang laki-laki kalo rambut panjang , mending potong pendek aja, apalagi kalo ada bulu-bulu di muka, cukur abis tuh rambut, ngak usah takut gak ganteng. Interviewernya ga bakal tertarik sama bulu kamu, dan tentunya tanpa bulu kesan angkermu sedikit berkurang. Buat yang perempuan jangan berpakaian sexy (hal ini akan mengesankan kamu tu cewek penggoda yang tidak serius mao kerja). Tampillah serapi mungkin rapi dengan bau yang tidak mencolok.

3. Tiba 15 menit lebih awal. Jangan pernah terlambat dalam sebuah wawancara, karena hal ini bisa menentukan poin kedisiplinan kamu di masa yang akan datang.

4. Ketika giliranmu tiba tampillah dengan wajah yang bersemangat dan antusias. Ini memperlihatkan bahwa kamu memiliki semangat kerja yang tinggi dan antusias kamu pada perusahaan tersebut.

5. Jawablah semua pertanyaan yang diajukan interviewer dengan percaya diri dan tidak tergesa-gesa. Tatap wajah interviewer untuk meyakinkan bahwa kamu menganalisa semua pertanyaannya.

6. Jangan pernah membicarakan tentang gaji jika interviewer tidak menanyakan, jika hal ini ditanyakan secara tertulis jawablah apa adanya, karena hal ini akan dipertimbangkan.

7. Setelah interview selesai, jika kamu diberikan waktu tanyalah tentang jobdiskmu di perusahaan tersebut dan berapa lama kamu menunggu hasil interview. Jangan bertanya tentang fasilitas atau apapun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, karena hal ini dapat memperlihatkan bahwa kamu tidak tertarik pada pekerjaannya tetapi pada hal-hal yang tidak penting.


Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.
  • Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
  • Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
  • Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara.
  • Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.
  • Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda.
  • Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat.
  • Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
  • Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
  • Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
  • Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
  • Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara.
  • Ingat dengan baik nama pewawancara.
  • Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
  • Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
  • Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
  • Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
  • Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
  • Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu.
  • Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
  • Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
  • Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
  • Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
  • Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
  • Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.
Persiapan Menghadapi Wawancara

Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan mempunyai berbagai tujuan. Ada yang dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai hal.

Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, anda dituntut untuk berusaha menguasai diri anda sendiri (khususnya kelebihan dan kelemahan anda). Juga berusaha menguasai bidang pekerjaan yang anda lamar.


Cari Informasi Sebanyak Mungkin dan Berlatihlah


Jika anda telah sampai pada tahap wawancara, sebenarnya secara kualitas, anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Namun anda dapat gagal hanya karena kurang mengetahui tentang perusahaan tempat anda melamar. Untuk itu, sebaiknya anda juga berusaha mengetahuinya, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut.


Pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan anda menyembunyikan sesuatu, namun anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya.


Uahakan jawaban anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian.


Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.

Berbagai Kondisi

Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini, anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban anda, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang keluarga anda, dan banyak trik lain.


Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus anda pegang adalah anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi anda akan menghadapinya dengan baik. Jika anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini."


Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga anda tidak perlu merasa sakit hati atau kecewa.
Cara Berpakaian Yang Baik Dalam Wawancara

Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda.
 Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:


Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapi dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.


Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (misalkan mengkilap, ngejreng).
Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).
Berpakaian dengan desain yang simpel (tidak telalu banyak pernik-pernik, toh ini bukan acara pesta).

Tidak berlebihan dalam menggunakan wewangian dan perhiasan.


Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam Wawancara

Dalam wawancara, faktor diluar "isi" seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara.


Seorang pewawancara yang berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara.


Intinya, bahwa melalui tatapan anda selama wawancara haruslah menandakan :
1. Apakah anda cukup percaya diri;
2. Apakah anda berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut;
3. Apakah anda jujur dengan isi komunikasi anda;
4. Apakah anda tampil "jujur" sesuai dengan kepribadian anda yang sebenarnya, tidak dibuat-buat.


Intonasi akan memperlihatkan apakah anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa anda dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi.

Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada "menutup" diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri.


Sopankah Menanyakan Hasil Wawancara ?

Panggilan wawancara kerja merupakan saat yang paling menyenangkan bagi pencari kerja. Karena panggilan tersebut merupakan langkah awal untuk meniti pekerjaan yang diidamkan. Tak heran jika test wawancara atau test interview menimbulkan banyak harapan di dalam diri pencari kerja. Bayangan mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup dan teman-teman kerja yang menyenangkan seakan sudah di pelupuk mata.  


Tetapi seringkali terjadi harapan tinggallah harapan, panggilan selanjutnya ternyata hanya tinggal penantian dan impian. Dering telepon atau surat panggilan selanjutnya, tak kunjung tiba. Anda pun jadi penasaran dan diliputi berbagai pertanyaan, apakah akan ada panggilan lagi atau memang hasil wawancara Anda tidak diproses. Tak jarang harapan yang tadinya berkobar mendadak padam.


Memang, pada beberapa perusahaan memerlukan waktu yang agak lama bahkan ada yang membutuhkan waktu sampai satu bulan untuk memproses kelanjutan test wawancara. Nah, kalau Anda menghadapi situasi demikian, agar tidak penasaran, Anda dapat menanyakan kepastian kepada perusahaan tersebut melalui telepon. Anda dapat bertanya setelah melewati waktu dua minggu dari waktu wawancara. Tanyakan langsung pada divisi HRD atau orang yang mewawancarai Anda.

Jangan merasa ragu dan takut untuk menanyakan hal ini, karena bertanya merupakan hak Anda. Lagi pula, menanyakan kepastian kabar dan kelanjutan proses lamaran Anda dalam waktu dua minggu atau lebih setelah wawancara adalah hal yang etis dan cukup sopan. Perusahaan pun pasti maklum atas pertanyaan Anda. Untuk itu usai wawancara, ada baiknya Anda menanyakan siapa dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menanyakan hasil wawancara Anda.


Jika pihak perusahaan menjawab bahwa hasil test Anda tersimpan dalam database dan sewaktu-waktu diperlukan Anda akan dipanggil lagi, berarti jawaban sesungguhnya lamaran Anda tidak diproses lebih lanjut. Jawaban seperti itu biasanya merupakan penolakan secara halus setidaknya untuk saat itu. Bisa jadi, suatu saat jika ada kualifikasi yang cocok, Anda akan dipanggil lagi. Namun dengan jawaban seperti itu Anda jangan lantas terus menanti tanpa berusaha lagi. Buatlah lamaran lain sebanyak-banyaknya.


Sebaliknya kalau jawaban perusahaan memberi kepastian, misalnya,"Anda memang memenuhi kualifikasi kami dan dengan pertanyaan Anda, kami sekaligus memanggil Anda pada tanggal...", berarti kemungkinan besar Anda akan diterima. Mungkin saat itu pihak perusahaan belum sempat menghubungi Anda lebih lanjut dikarenakan adanya kepentingan lain.

Hidup ini memang penuh dengan kemungkinan. Untuk itu Anda jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan kemungkinan yang terbaik. Sehingga kemungkinan itu akan menjelma menjadi suatu 'kepastian' yang menggembirakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar