Kiat
lolos tes wawancara kerja
Kiat lolos tes wawancara kerja
Anda adalah pencari kerja yang
selalu gagal atau bahkan berkali-kali gagal setelah proses wawancara kerja?
Jangan takut dan jangan bersedih apalagi sampai berkecil hati karena bukan
hanya anda saja yang gagal ketika proses wawancara kerja, ada ribuan bahkan
jutaan orang lainnya gagal pada step wawancara kerja ini jadi anda harus
tetap berpikir positif untuk terus maju. Ketika kita melakukan wawancara kerja
atau job interview biasanya perusahaan akan mencari sebaik-baiknya dan
seyakin-yakinnya bahwa anda adalah orang yang memang mereka butuhkan untuk
mengisi jabatan/posisi yang mungkin sedang lowong tersebut. Jadi point utama
dari wawancara kerja sebenarnya adalah anda harus bisa meyakinkan perusahaan
tersebut seyakin-yakinnya tidak kurang tidak lebih.
Sebenarnya proses job interview ini gampang-gampang-susah
karena pada saat job interview ini kita melakukan proses “JUAL DIRI” dan
“NEGOSIASI“. Jual diri? maaf pak saya bukan pelacur! bukan jual diri
yang seperti itu maksud saya. Maksudnya jual diri dalam wawancara kerja yaitu
anda harus menjual skill atau kemampuan anda yang kiranya akan dibutuhkan untuk
posisi yang tersedia. Anda harus bisa meyakinkan pewawancara anda bahwa anda
adalah orang yang mereka butuhkan!. Soal negosiasi disini adalah soal pertanyaan
berapa anda ingin digaji. Hati-hati menjawab pertanyaan ini karena pada
pertanyaan inilah satu-satunya kesempatan anda mematok harga yang pantas untuk
skill/kemampuan anda, jangan terlalu rendah dan jangan terlalu tinggi karena
anda mungkin akan menyesal seumur hidup.
Banyak orang merasa cemas ketika
akan menjalani wawancara kerja. Memang, sebelum
dan saat menjalaninya lazim ada
tingkat kecemasan yang menganggu. Tentu saja,
tingkatan itu berbeda pada setiap
orang. Ada orang yang bisa mengendalikan
kecemasannya, ada yang terjebak
bahkan gugup tak bisa apa-apa. Anda bagaimana?
Jika Anda merasakan kecemasan luar
biasa sehingga tak bisa menunjukkan kemampuan
terbaik saal wawancara, ada beberapa
langkah yang bisa Anda lakukan agar bisa
tenang atau setidaknya tak terlampau
tegang. Berkurangnya ketegangan bisa
membantu mendapatkan percaya diri
yang lebih tinggi.
Banyak Berlatih. Suasana asing saat
menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda
kurangi jika Anda berlatih wawancara
sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda jalani membuat Anda lebih siap
dan semakin tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu.
Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain kali bisa
dihindari atau malah kelebihan yang bisa ditingkatkan.
Melakukan Banyak Persiapan.
Persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum menjalani
interviuw kerja. Persiapan yang
dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan, serta
penampilan Anda. Semakin baik Anda
mempersiapkan diri semakin besar pula kemungkinan
Anda bisa menjawab setiap pertanyaan
yang dilontarkan pewawancara dengan keyakinan
penuh.
Bagian awal dari wawancara merupakan
saat yang penting. Jika Anda pada bagian tersebut
sudah bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan keyakinan tinggi, rasa percaya diri Anda
juga akan semakin meningkat.
Sebaliknya. jika di bagian awal wawancara kerja Anda sudah
merasa serba salah dan cemas,
semakin lama semakin sulit Anda menjawab pertanyaan
pertanyaan selanjutnya dengan baik.
Saat melakukan persiapkan, yakinkan
diri tentang tiga hal:
1. Anda bisa melakukan pekerjaan
tersebut;
2. Anda bisa menyesuaikan diri
dengan tugas-tugas yang akan diberikan, dan;
3. Anda bisa melakukan semuanya
dengan baik.
Jangan berpikir pekerjaan itu
merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan
yang sedang berusaha Anda dapatkan
ini merupakan yang terbaik dan kesempatan hanya
datang sekali, tingkat kecemasan
yang dirasakan justru akan meningkat. Tak perlu memberikan penilaian yang
berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut.
Anda belum tentu akan menyukai
pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain itu,
kesempatan yang lebih baik bisa saja
datang kepada Anda di lain waktu. Jadi, lebih baik
bersikap tenang dan santai.
Tak perlu menjawab dengan jawaban
sempurna. Memikirkan suatu jawaban yang sempuma
saja tentu sudah membuat seseorang
“pusing”, belum lagi jika Anda berusaha mendapatkan
jawaban tersebut secara spontan saat
pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru akan
meningkatkan kecemasan Anda.
Padahal, apa yang menurut Anda sempurna belum tentu
dianggap seperti itu oleh si
pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin
penting yang ingin Anda sampaikan.
Jangan rendah diri. Kecemasan justru
bisa semakin meningkat saat pikiran-pikiran rendah diri
memenuhi benak Anda. Hindari
pikiran-pikiran negatif seperti “saya tak cukup pintar” atau “saya kalah hebat
dibandingkan kandidat yang lain”. Akan lebih baik apabila Anda memusatkan
perhatian pada kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Jangan memenuhi pikiran
Anda dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa diubah. Nah, kini Anda
telah siap, kan?
Mungkin sebagian orang menganggap
bahwa wawancara kerja merupakan sesuatu yang gampang. Akan tetapi
walaupun memiliki persyaratan yang cukup memadai atau bahkan di atas rata-rata,
sebagian orang tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang diincarannya karena gagal
dalam sesi wawancara. Oleh sebab itu anda perlu mempersiapkan diri untuk
menghadapi wawancara kerja.
Berikut ini beberapa tips untuk
lolos wawancara kerja:
“APA KELEBIHAN UTAMA ANDA???”
Pilih potensi anda yang berhubungan
dengan bidang pekerjaan yang anda lamar. Hindari respon yang bersifat umum
seperti pengakuan bahwa anda adalah pekerja keras. Lebih baik, berikan respon
misalnya, "Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri.
Sebab, saya tidak mau pulang sebelum semua pekerjaan di kantor selesai."
“APA KEKURANGAN ANDA YANG PALING
UTAMA???”
Jangan katakan bahwa anda adalah
seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa anda sombong). Lebih baik, jujur saja
dan sebutkan kelemahan yang nyata. Misalnya, anda tidak pandai berhitung di
luar kepala, dan karenanya anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi,
kemudian, segera imbangi dengan kelebihan anda.
“BERAPA GAJI YANG ANDA MAU???”
Sebutkan besaran gaji yang wajar.
Lihat mata pewawancara, sebutkan angkanya, dan berhentilah berbicara. Jangan
berbohong tentang gaji yang anda terima di kantor sebelumnya, bila anda sudah
bekerja. Bila anda merasa bahwa gaji anda di kantor yang sekarang terlalu
kecil, berikan penjelasan yang tepat.
“DIMANA ANDA MELIHAT POSISI ANDA
LIMA TAHUN KE DEPAN???”
Gambarkan posisi yang cukup wajar.
Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang anda lamar saat ini. Jangan
sertakan impian atau cita-cita yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan yang
anda lamar, misalnya, ingin jadi bintang sinetron atau jadi penulis. Anda akan
kelihatan tidak fokus.
“MENGAPA ANDA MENINGGALKAN PEKERJAAN
LAMA ANDA???”
Hindari mengemukakan hal yang
negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat 'positif', misalnya
bahwa anda tidak melihat ada 'ruang' di mana anda bisa berkembang. Lalu,
jelaskan mengapa anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi
kesempatan yang lebih baik.
“ADAKAH CONTOH KEGAGALAN ANDA???”
Ungkapkan kegagalan yang pernah anda
alami, tapi yang sudah ada solusinya. Supaya, pewawancara tahu bahwa anda punya
usaha untuk mengatasi masalah.
“APAKAH ANDA PUNYA PERTANYAAN???”
Berikan paling sedikit dua
pertanyaan yang berhubungan eat pada kantor baru ini. Misalnya, anda mengajukan
pertanyaan apakah kantor ini sudah punya website. Atau, bisa juga anda
mempertanyakan kehadiran CEO yang anda tahu baru saja diangkat, apakah membuat
kinerja perusahaan semakin baik, dan semacamnya. Hindari pertanyaan yang
menyangkut kepentingan anda sendiri, misalnya, apakah karir anda akan
berkembang di sana.
Yang menjadikan seseorang sukses
menggapai cita-citanya ialah tampil beda dan memiliki keunggulan komperatif.
Beberapa trik atau strategi perlu disiapkan agar anda sukses melewati tahapan
untuk mengejar karier yang anda idamkan.
Tips Menghadapi Wawancara
Kerja
Buat anda yang lagi rajin ngelamar
pekerjaan, panggilan wawancara adalah saat yang ditunggu-tunggu. Siaga selalu
menunggu handphone berbunyi berharap dari perusahaan yang di lamar. Bagi kamu
yang baru-baru lulus kuliah or skull mungkin agak grogi yah, bingung, gimana
nanti, harus ngomong apa?, pakaiannya apa biar ketrima gicuu..
Oke , sebagai seorang yang lumayan
berpengalaman di bidang recruitmen, saya akan bagi-bagi tips biar wawancaranya
nanti nggak buat kamu kalah sebelum berperang.
1. Persiapkan diri, tenangkan hati,
dan tentunya berdoa. Jangan lupa cari tahu tentang informasi perusahaan yang
akan anda datangi. Jauh hari sebelumnya tentu anda sudah latihan psikotes kan?
kalo belum belajar sedikit deh biar nggak kaget nantinya.
2. Perhatikan penampilan anda. Buat
yang laki-laki kalo rambut panjang , mending potong pendek aja, apalagi kalo
ada bulu-bulu di muka, cukur abis tuh rambut, ngak usah takut gak ganteng.
Interviewernya ga bakal tertarik sama bulu anda, dan tentunya tanpa bulu kesan
angkermu sedikit berkurang. Buat yang perempuan jangan berpakaian sexy (hal ini
akan mengesankan kamu tu cewek penggoda yang tidak serius mao kerja). Tampillah
serapi mungkin rapi dengan bau yang tidak mencolok.
3. Tiba 15 menit lebih awal. Jangan
pernah terlambat dalam sebuah wawancara, karena hal ini bisa menentukan poin
kedisiplinan kamu di masa yang akan datang.
4. Ketika giliranmu tiba tampillah
dengan wajah yang bersemangat dan antusias. Ini memperlihatkan bahwa kamu
memiliki semangat kerja yang tinggi dan antusias kamu pada perusahaan tersebut.
5. Jawablah semua pertanyaan yang
diajukan interviewer dengan percaya diri dan tidak tergesa-gesa. Tatap wajah
interviewer untuk meyakinkan bahwa kamu menganalisa semua pertanyaannya.
6. Jangan pernah membicarakan
tentang gaji jika interviewer tidak menanyakan, jika hal ini ditanyakan secara
tertulis jawablah apa adanya, karena hal ini akan dipertimbangkan.
7. Setelah interview selesai, jika
kamu diberikan waktu tanyalah tentang jobdiskmu di perusahaan tersebut dan
berapa lama kamu menunggu hasil interview. Jangan bertanya tentang fasilitas
atau apapun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, karena hal ini dapat
memperlihatkan bahwa kamu tidak tertarik pada pekerjaannya tetapi pada hal-hal
yang tidak penting.
Saran-Saran Menghadapi Wawancara
Bagi anda yang dipanggil untuk
menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran di bawah
ini.
- Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
- Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
- Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara.
- Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.
- Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda.
- Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat.
- Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
- Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
- Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
- Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
- Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara.
- Ingat dengan baik nama pewawancara.
- Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
- Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
- Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
- Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
- Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
- Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu.
- Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
- Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
- Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
- Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
- Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
- Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.
Persiapan Menghadapi Wawancara
Wawancara adalah bagian dari proses
penerimaan karyawan mempunyai berbagai tujuan. Ada yang dimaksudkan untuk lebih
mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian
pelamar, atau mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai hal.
Wawancara biasanya dilakukan untuk
melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes
tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, anda dituntut
untuk berusaha menguasai diri anda sendiri (khususnya kelebihan dan kelemahan
anda). Juga berusaha menguasai bidang pekerjaan yang anda lamar.
Cari Informasi Sebanyak Mungkin dan
Berlatihlah
Jika anda telah sampai pada tahap
wawancara, sebenarnya secara kualitas, anda telah memenuhi persyaratan untuk
diterima di perusahaan tersebut. Namun anda dapat gagal hanya karena kurang
mengetahui tentang perusahaan tempat anda melamar. Untuk itu, sebaiknya anda
juga berusaha mengetahuinya, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya
mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya anda bertanya
kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui
kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut.
Pewawancara mana pun kurang menyukai
orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya
mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan
aktif memberi informasi. Jangan mengesankan anda menyembunyikan sesuatu, namun
anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak
relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya.
Uahakan jawaban anda selalu
mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan
mana pun selalu menyukai orang demikian.
Sebaiknya anda berlatih bersama
rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan
pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang
diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.
Berbagai Kondisi
Ada kalanya wawancara juga
dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anda menghadapi dan menangani berbagai
situasi. Untuk yang jenis ini, anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan
mendiamkan anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan.
Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika anda
masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap
setiap jawaban anda, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang
keluarga anda, dan banyak trik lain.
Menghadapi kondisi begini, prinsip
utama yang harus anda pegang adalah anda benar-benar menginginkan pekerjaan
tersebut, sehingga apa pun yang terjadi anda akan menghadapinya dengan baik.
Jika anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan
pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa anda harus
mempertimbangkan saya untuk posisi ini."
Jangan sampai terpengaruh dengan
sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir
positif. Tanamkan dalam benak anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses
yang wajar sehingga anda tidak perlu merasa sakit hati atau kecewa.
Cara Berpakaian Yang Baik Dalam
Wawancara
Berpakaian yang "baik"
dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan
memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda.
Namun, ada beberapa tips yang
dapat diingat, antara lain:
Cari informasi terlebih dahulu
tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa
perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara
formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini
penting, agar anda tidak dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan
posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja
lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapi dan
bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.
Berpakaian dengan warna yang tidak
terlalu menyolok (misalkan mengkilap, ngejreng).
Bagi pelamar wanita berpakaian yang
tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).
Berpakaian dengan desain yang simpel
(tidak telalu banyak pernik-pernik, toh ini bukan acara pesta).
Tidak berlebihan dalam menggunakan
wewangian dan perhiasan.
Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam
Wawancara
Dalam wawancara, faktor diluar
"isi" seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara.
Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara.
Seorang pewawancara yang
berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar
matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu,
melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara.
Intinya, bahwa melalui tatapan anda
selama wawancara haruslah menandakan :
1. Apakah anda cukup percaya diri;
2. Apakah anda berpikir positif
terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut;
3. Apakah anda jujur dengan isi
komunikasi anda;
4. Apakah anda tampil
"jujur" sesuai dengan kepribadian anda yang sebenarnya, tidak
dibuat-buat.
Intonasi akan memperlihatkan apakah
anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur
suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa anda dapat
menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi.
Usahakan tidak memberi nada agresif,
atau nada "menutup" diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan
isi pesan anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik,
tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri.
Sopankah Menanyakan Hasil Wawancara
?
Panggilan wawancara kerja merupakan
saat yang paling menyenangkan bagi pencari kerja. Karena panggilan tersebut
merupakan langkah awal untuk meniti pekerjaan yang diidamkan. Tak heran jika
test wawancara atau test interview menimbulkan banyak harapan di dalam diri
pencari kerja. Bayangan mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup dan
teman-teman kerja yang menyenangkan seakan sudah di pelupuk mata.
Tetapi seringkali terjadi harapan
tinggallah harapan, panggilan selanjutnya ternyata hanya tinggal penantian dan
impian. Dering telepon atau surat panggilan selanjutnya, tak kunjung tiba. Anda
pun jadi penasaran dan diliputi berbagai pertanyaan, apakah akan ada panggilan
lagi atau memang hasil wawancara Anda tidak diproses. Tak jarang harapan yang
tadinya berkobar mendadak padam.
Memang, pada beberapa perusahaan
memerlukan waktu yang agak lama bahkan ada yang membutuhkan waktu sampai satu
bulan untuk memproses kelanjutan test wawancara. Nah, kalau Anda menghadapi
situasi demikian, agar tidak penasaran, Anda dapat menanyakan kepastian kepada
perusahaan tersebut melalui telepon. Anda dapat bertanya setelah melewati waktu
dua minggu dari waktu wawancara. Tanyakan langsung pada divisi HRD atau orang
yang mewawancarai Anda.
Jangan merasa ragu dan takut untuk
menanyakan hal ini, karena bertanya merupakan hak Anda. Lagi pula, menanyakan
kepastian kabar dan kelanjutan proses lamaran Anda dalam waktu dua minggu atau
lebih setelah wawancara adalah hal yang etis dan cukup sopan. Perusahaan pun
pasti maklum atas pertanyaan Anda. Untuk itu usai wawancara, ada baiknya Anda
menanyakan siapa dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menanyakan hasil
wawancara Anda.
Jika pihak perusahaan menjawab bahwa
hasil test Anda tersimpan dalam database dan sewaktu-waktu diperlukan Anda akan
dipanggil lagi, berarti jawaban sesungguhnya lamaran Anda tidak diproses lebih
lanjut. Jawaban seperti itu biasanya merupakan penolakan secara halus
setidaknya untuk saat itu. Bisa jadi, suatu saat jika ada kualifikasi yang
cocok, Anda akan dipanggil lagi. Namun dengan jawaban seperti itu Anda jangan
lantas terus menanti tanpa berusaha lagi. Buatlah lamaran lain
sebanyak-banyaknya.
Sebaliknya kalau jawaban perusahaan
memberi kepastian, misalnya,"Anda memang memenuhi kualifikasi kami dan
dengan pertanyaan Anda, kami sekaligus memanggil Anda pada tanggal...",
berarti kemungkinan besar Anda akan diterima. Mungkin saat itu pihak perusahaan
belum sempat menghubungi Anda lebih lanjut dikarenakan adanya kepentingan lain.
Hidup ini memang penuh dengan
kemungkinan. Untuk itu Anda jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan
kemungkinan yang terbaik. Sehingga kemungkinan itu akan menjelma menjadi suatu
'kepastian' yang menggembirakan.
Di kutip dari http://www.facebook.com/groups/lupyhakim
Silahkan kunjungi blog saya untuk dapatkan artikel yaang
terkait di www.tacholicx.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar