CARA RECORDING DI KOMPUTER YANG BAIK & BENAR
CARA RECORDING DI KOMPUTER YANG BAIK & BENAR
sumber http://bagusonthespot.blogspot.com/2011/06/cara-recording-di-komputer-yang-baik.html
Selain
processor, ram dan harddisk, sound card merupakan elemen yang paling
penting pada rekaman berbasis komputer karena kualitas suara yang akan
dihasilkan sangat ditentukan oleh sound card ini. Sound card atau biasa
juga disebut audio converter terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu,
onboard, PCI, USB dan firewire. Sound card dengan koneksi USB maupun
firewire pada mulanya ditujukan buat para pengguna laptop, tetapi saat
ini udah ga dihiraukan lagi mau pake laptop atau komputer dekstop biasa
terserah, gak ada masalah, bebas. Hal yang harus diperhatikan dalam
memilih sound card yaitu resolusi dan sample rate-nya, misalkan
16bit/44.1KHz, 24bit/96KHz, 24bit/192KHz dll. Apa itu? Saya ga akan
membahas lebih jauh disini, singkatnya semakin besar resolusi maupun
sample rate-nya kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik
walaupun pada akhirnya lagu akan di-burn ke CD yang hanya memiliki
resolusi 16bit/44.1KHz. Lalu jumlah input maupun outputnya, semakin
banyak jumlah inputnya maka semakin banyak instrumen / sumber suara yang
dapat kamu rekam secara bersamaan pada satu waktu, misalkan buat
merekam drum dibutuhkan 8 input sehingga snare, tom, floor, kick, crash,
chinese, ride, hihat dll dapat direkam secara bersamaan dengan
masing-masing track yang terpisah. Tetapi, apabila hanya ingin merekam
gitar, bass, vokal atau keyboard secara overdub (satu-persatu / dalam
waktu yang ga bersamaan) maka cukup menggunakan sound card yang memiliki
2 input. Selain itu, biasanya sound card juga memiliki fasilitas
koneksi yang berbagai macam seperti digital I/O S/PDIF, AES-EBU, MIDI
dll. Contoh sound card khusus audio yang biasa dipakai buat keperluan
rekaman yaitu ESI, M-Audio, Echo, E-Mu dll.
Software-software musik memerlukan driver sound card tertentu agar
dapat berfungsi secara optimal. Beberapa macam driver tersebut yaitu:
a. ASIO (dipakai pada Tracktion, Cubase, Nuendo, Logic, Guitar Rig dll), 2. MME (Cooledit, Cakewalk, Cegas, Winamp, dll),
b. WDM (Sonar, Power DVD, dll)
c. GSIF (Gigastudio 2.42 atau diatasnya)
ASIO merupakan driver yang dikembangkan oleh Steinberg dan paling
banyak dipakai oleh software-software populer saat ini. Pada sound card
onboard, SB Live dan sound card sejenisnya ga memiliki driver ASIO
sehingga akan menghasilkan “latency” yang sangat tinggi pada saat
melakukan perekaman. Latency adalah jeda atau keterlambatan sinyal yang
terdengar (output) pada saat perekaman (input) dilakukan, biasanya
dalam satuan milidetik. Jadi misalkan kamu teriak “Aaa” sekarang, maka
beberapa milidetik kemudian baru terdengar “Aaa” di speaker / headphone
kamu. Kalo hanya 1 hingga 5 milidetik sih ga masalah, tapi kalo 400
sampai 1000 milidetik apakah dibilang ga bermasalah?!! Tapi jangan
khawatir, saat ini udah ada driver ASIO yang dapat dipakai pada sound
card biasa tersebut, namanya ASIO4ALL. Driver ini dapat didownload
secara cuma-cuma di www.Asio4All.com.
Komputer
1 unit komputer minimal Pentium III atau AMD Duron 1,2GHz, Ram 256 MB,
Harddisk dan CDRW. Sebenarnya spesifikasi di atas lebih baik
disesuaikan dengan kebutuhan dari software perekaman yang akan dipakai
karena tiap-tiap software membutuhkan spesifikasi minimal yang
berbeda-beda.
Microphone
Microphone dipakai buat merekam vokal maupun instrumen yang menggunakan
teknik miking (teknik miking biasa disebut dengan teknik todong).
Contohnya miking speaker ampli gitar atau bass, miking gitar akustik
dll. Pada Sound card onboard biasanya udah tersedia mic input.
Software
Software perekaman terbagi menjadi dua jenis yaitu software original
edition dan pirated edition, eits.. maksud saya multitracking dan
mastering software. Software multitrack adalah program yang dapat
merekam dan menjalankan beberapa track sekaligus maupun merekam sumber
suara secara overdub (satu-persatu) buat disusun menjadi satu komposisi
lagu. Pada software ini jugalah pekerjaan editing, mixing mupun
penambahan efek dilakukan. Contoh software jenis ini yaitu Cubase,
Tracktion, Cool Edit, Cakewalk dll. Kalo belum bersedia beli versi
original dan ga ingin membeli yang bajakan maka program-program seperti
Audacity, Kristal, Luna Free dll dapat di-download dari internet
dengan free. Selain itu, kalo kamu membeli sound card yang khusus audio
biasanya udah disertakan sotware multitrack yang cukup bagus dan udah
sangat memadai buat melakukan proses perekaman. Oh iya… efek-efek
plugins DirectX maupun VST saat ini udah banyak tersedia secara free di
internet.
Software mastering adalah program yang dipakai buat memproses hasil
mixing stereo (2 track L/R) sehingga lagu menjadi layak dengar dan
memiliki kualitas maupun kekerasan suara yang setara secara komersil.
Lagu hasil mastering inilah yang biasa kamu dengar pada kaset maupun cd
komersil dan disebarluaskan. Contoh software tersebut adalah WaveLab
dan Sound Forge kalo yang freeware-nya Wavosour, Soundengine dll.
Preamp
Preamp dipakai buat memperkuat sinyal, baik sinyal yang datang dari
microphone ataupun dari instrument. Gitar maupun bass listrik ga dapat
direkam secara langsung (direct) karena instrument tersebut memiliki
impendansi yang ga sesuai pada sound card. Sinyal yang didapat akan
terkesan kurus dan pecah. Caranya yaitu output gitar masuk ke input
preamp lalu output preamp ke input sound card. Mixer juga memiliki
fungsi sebagai preamp selain itu DI Box juga dapat dipakai sebagai
pengganti preamp.
Speaker dan Headphone
Speaker dipakai buat mendengar proses dan hasil rekaman. Monitor
speaker yang baik harusnya speaker yang memang didesain khusus buat
keperluan recording dan memiliki karakter yang relatif flat (contoh:
Genelec, M-Audio, ESI, dll). Perbedaannya dengan speaker biasa yaitu
respon frekuensinya yang merata dari 50 Hz – 20 KHz. Speaker biasa
umumnya melebih-lebihkan frekuensi-frekunsi tertentu sehingga suara
yang dihasilkan terkesan lebih bagus dari suara aslinya, sehingga
apabila suara yang dihasilkan udah terdengar baik pada speaker tersebut
belum tentu baik bila didengarkan pada speaker yang lain.
Headphone dipakai pada saat merekam vokal maupun instrumen musik yang
menggunakan teknik miking agar suara dari speaker utama ga ikut terekam
apabila tempat merekam dan alat perekam (komputer) berada pada satu
ruangan. Selain itu, headphone juga sangat membantu dalam melakukan
proses mixing terutama buat mendengar hiss, nafas sang vokalis buat
di-edit lebih lanjut.
Kabel Jack
Sepertinya gak perlu dijelaskan fungsi dari kabel ini, yang jelas
usahakan mendapatkan kabel kualitas terbaik karena kualitas sinyal
ditentukan oleh kualitas kabel ini.
Getting Started with Onboard Sound card
OK! Saya anggap kamu udah punya atau pinjam semua peralatan yang
dibutuhkan mulai dari komputer hingga perkabelan lalu software yang
terpilihpun udah terinstall di komputer. Disini akan dibahas sedikit
bagaimana cara setting semua peralatannya hingga kamu dapat langsung
rekaman di rumah... di rumah!
Gambar di atas merupakan skema perekaman berbasis komputer yang paling
sederhana. Sebagai contoh, kamu gunakan sound card onboard yang
biasanya terdapat tiga colokan yaitu mic input (mono), Line input
(stereo) dan Speaker output (stereo) semua berukuran 1/8”. Karena kabel
jack instrumen standar ukurannya ¼”, maka kamu harus memiliki koverter
¼” ke 1/8”, harganya murah palingan 3500 perak! Udah punya? Ok kamu
lanjut..
Pertama-tama colokkan kabel stereo dari output sound card ke speaker…
sepertinya udah. Lalu colokkan kabel mic ke input preamp atau dapat
langsung ke mic input sound card kalo kamu belum memiliki preamp. Coba
di test dengan berbicara bebas di mic. Kalo belum ada suara yang
terdengar dari speaker, setting dulu di control panel windows-nya yaitu
pada start menu windows klik control panel, pilih “Sounds and Audio
Devices” pada “sound playback” dan “voice playback”setting default-nya
ke output sound card, pada “sound recording” dan “voice recording”
setting default-nya ke input sound card. Harusnya ada suara, kalo belum
periksa perkabelan dan pastinyakan ga ada input maupun output sound
card yang di-mute!
Gitar atau Bass di colokkan ke input preamp / mixer lalu dari outputnya
colok ke mic input sound card. Kalo ga memiliki preamp / mixer, dapat
juga menggunakan efek gitar dekstop seperti behringer v-amp, line 6 POD
dll atau DI box yang dihubungkan ke line input sound card. Kalo belom
punya juga maka ga ada cara lain selain menodong speaker ampli gitar /
bass dengan menggunakan mic. Caranya sederhana, kamu tinggal dekatkan
ujung mic ke permukaan speaker ampli gitar / bass (ga sampai menyentuh)
dan cari suara terbaiknya dengan cara mengatur posisi penempatan mic,
dapat tepat ditengah-tengah, miring beberapa derajat, dijauh-dekatkan
dari permukaan speaker ampli tersebut, terserah pokoknya cari posisi
terbaik, lalu atur volume mic input, atur juga volume ampli gitar dan
usahakan mic tersebut ga bergerak. Stereo output keyboard dapat
langsung dicolokkan ke line input sound card, kalo keyboard sih jangan
di todong pake mic!
Yah semua udah beres, sekarang tinggal coba rekaman pake software
multitrack yang terpilih. Sebelumnya sesuaikan dulu input maupun output
sound cardnya pada preference atau option software tersebut. Sediakan
juga space harddisk sebanyak mungkin karena pekerjaan ini akan memakai
banyak memori. Saya harap semua udah bekerja dengan baik. Fyuh..
selesai, selamat belajar rekaman…
Truss…. bagaimana dengan drum!? Hah drum! Hmmm… oh iya drum! Ruangan ga
memungkinkan buat merekam drum atau malah ga dapat maen drum, yeah
sebenernya ini yang paling menyenangkan. Software-software seperti
FruityLoops, BFD maupun Reason dapat membantu kamu dalam pembuatan drum
virtual. Kalo gak punya kedua software mahal tersebut dan gak mau pake
bajakan, cari di internet banyak software-software yang dapat membuat
drum virtual, dapat di download dan lagi-lagi free! Yup.. drum virtual,
sangat mudah dan dalam sekejap kamu akan menjadi drummer paling jago
di dunia! Caranya tinggal buat pattern drum pada software tersebut dan
export dalam bentuk WAV lalu import ke track pada software multitrack
kamu, so… kamu udah punya track drum, tinggal isi track bass, gitar dan
instrumen lainnya hingga ke track vokal. Beres!
habis membaca tulisan ini dan jadi tertarik merekam di rumah muncul
sebuah pertanyaan!? Kira-kira berapa budget yang harus disediain ya? OK
mari kamu bahas. Komputer berharga Rp 2juta – Rp 10juta, sound card Rp
0 (onboard) – Rp 8juta, software Rp 0 – Rp 6juta, microphone Rp 10ribu
– 4juta, speaker / headphone Rp 50ribu – 10juta, Preamp / mixer Rp
500ribu – 5juta dan Kabel Rp 20ribu – Rp 500ribu. Hmmm… harga-harga
maksimal diatas hanya saya tulis hingga peralatan kelas menengah lho!
Ga kebayang harga kelas atasnya berapa!? Karena tujuannya saat ini baru
coba-coba jadi kamu hitung semua harga minimalnya. Rp 2juta + Rp 0 +
Rp 0 + Rp 10ribu + Rp 50ribu + Rp 500ribu + 20ribu = 2,58juta. Kalo
udah punya komputer, belum niat pake preamp dan speaker juga udah ada,
paling butuh duit buat beli kabel doang, alat-alat band dapat minjem!
Harga-harga diatas ga menentukan kualitas dari rekaman kamu yang
penting niat dan kesabaran!
. Recheck pengaturan Sound and Audio Device.
Caranya:
* Klik ganda ikon Sound and Audio Device (gambar speaker) yang ada pada
taskbar di sudut kanan bawah tampilan windows atau Klik Start –
Accessories – Entertainment – Volume Controll sehingga tampil jendela
volume control seperti di bawah. volume controll
* Pastikan pengaturan pada microphone volume pada posisi penuh dan panel Mute tidak terseleksi/terpilih
* Klik menu Option (kiri atas), kemudian klik Properties sehingga
tampil seperti gambar di bawah dan pastikan Microphone
terseleksi/terpilih kemudian klik OK.
volume controll properties
* Siapkan microphone/headset berkwalitas bagus (dapat dibeli toko
computer/elektronika). Sambungkan jack mic/headset ke lobang (CPU bagian
belakang) yang berwarna merah.
2. Aktifkan Software Aplikasi Perekam (Mulai Merekam)
Ada banyak software aplikasi perekam suara. Windows juga memberi
fasilitas untuk ini dengan programnya SOUND RECORDER. Merekam suara
dengan hanya mengandalkan SOUND RECOREDER-nya windows terlalu banyak
kelemahan. Diantara kelemahan tersebut adalah bahwa Sound Recorder pada
windows hanya untuk durasi pendek (60 detik), fasilitas editingnya pun
sangat terbnatas, dan file audio hasil rekaman berformat WAV. Oleh
karena itu jarang-jarang orang yang menggunakan fasilitas Windows ini.
Mereka lebih suka menggunakan Cool Edit Pro yang memang sepengetahuan
saya merupakan Sound Recorder dan Sound Editor dengan fasilitas yang
sangat lengkap dan mudah dioperasikan. Meski demikian, tidak ada
salahnya jika pada kesempatan ini diulas keduannya.
Merekam suara menggunakan Windows Sound Recorder, caranya:
* Klik Start – Accessories – Entertainment – Sound Recorder
* windows sound recorderKlik tombol Record (gambar bulatan kecil di
kanan bawah) untuk mulai dan klik tombol stop untuk mengakhiri. Untuk
memperoleh preview hasil rekaman, klik tombol play.
* Untuk Menyimpan hasil rekaman, klik File – Save as – Ketik nama file pada kotak File Name.
* Selesai
Merekam suara menggunakan Cool Edit Pro.
* Pastikan computer telah terinstall Cool Edit Pro.
* Pastikan microphone sudah terhubung pada computer dengan benar.
* Jalankan/aktifkan program CoolEditPro tersebut. Di bawah adalah gambar tampilan Cool Edit Pro 2.0
* cool edit proKlik tombol Record (bulatan merah di kiri bawah) untuk
memulai perekaman – akan tampil jendela pengaturan seperti di bawah.
* cep2Atur Rate, Channels, dan Resolution-nya atau biarkan pengaturan sesuai defaultnya. Klik OK dan perekaman dimulai.
* Klik tombol Record untuk menghentikan/mengakhiri perekaman.
* Klik tombol Play untuk mendengarkan preview hasil perekaman.
* Jika perlu, tambahkan effect dengan cara klik menu/tombol Effect
(kiri atas), pilih effect yang dikehendaki (misal Reverb) seperti gambar
di bawah.cep3
* Pilih effect yang tersedia dan klik Preview untuk mendengarkan
preview-nya. Jika effect sudah sesuai seperti yang dikehendaki, klik
OK.
* Untuk menyimpan hasil rekaman, klik File – Save As (Pastikan pada
kotak pilihan Save as type, terpilih mp3) ketik nama file pada kotak
File Name – Save (Secara default file akan tersimpan pada directory My
Document, jika dikehendaki bisa diarahkan ke directory yang lain).
* Selesai.
Catatan:
* Untuk memperoleh hasil rekaman suara yang ideal sangat dipengaruhi
oleh software dan kwalitas hardware computer (mainboard dan soundcard)
serta kwalitas Microphone yang digunakan.
* Merekam suara juga dapat dilakukan dengan menggunakan Video Editing
Software yang dilengkapi dengan fasilitas rendering sebagai file audio
berformat WAV, seperti Ulead Video Editor.
* Audio berformat WAV, ukuran filenya sangat besar. File audio
berformat WAV dapat dikonversi ke MP3 dengan menggunakan Audio
Converter, misal: Audio Grabber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar